Aplikasi HPF 20+db
1. Pendahuluan[kembali]
Common base configuration yaitu
konfigurasi yang basisnya sama pada sisi masukan (input) dan sisi
keluaran (output).Ketiga jenis Konfigurasi dasar tersebut diantaranya
adalah Common Base (Basis Bersama), Common Collector (Kolektor Bersama)
dan Common Emitter (Emitor Bersama). Nama “Common” atau “bersama” ini
menunjukan kaki terminal yang dipakai bersama untuk INPUT (masukan)
atau OUTPUT (keluaran). Setiap konfigurasi memiliki respon yang
berbeda-beda terhadap sinyal Input dalam rangkaiannya.
2. Tujuan[kembali]
- Mampu menjelaskan dan memahami prinsip kerja inverting amplifier
- Mengetahui karakteristik rangkaian penguat inverting sebagai aplikasi dari rangkaian Op-Amp.
- Mampu mengaplikasikan inverting amplifier
3. Alat dan bahan[kembali]
A. Alat
1. Osiloskop
Osiloskop adalah komponen elektronika yang mempunyai kemampuan menyimpan electron-elektron selama waktu yang tidak tertentu. Osiloskop
dilengkapi dengan tabung sinar katode. Peranti pemancar elektron
memproyeksikan sorotan elektron ke layar tabung sinar katode.
Spesifikasi:
Pinout:
2. Voltmeter AC
Merupakan
alat untuk mengukur tegangan pada suatu circuit. Dalam menggunakannya
kita memparalelkan voltmeter dengan rangkaian yang ingin diukur besar
tegangannya. Jika tegangan berupa tegangan DC maka pengalinya di set
pada bagian DC, dan jika AC maka diset pada bagian AC. Hasil pada layar
akan dikali dengan pengalinya terlebih dahulu, maka akan muncul nilai
tegangan pada rangkaian
Spesifikasi:
Pinout
Probes
1) Voltage
Merupakan alat yang menunjukkan besar tegangan tanpa menggunakan voltmeter ataupun multimeter.
Generator Daya
1. Sumber tegangan AC (Signal Generator)
Berfungsi sebagai sumber daya bagi sensor ataupun rangkaian.
Spesifikasi
Input voltage: 5V-12V
Output voltage: 5V
Output Current: MAX 3A
Output power:15W
conversion efficiency: 96%
1. Resistor
Resistor
adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau
hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus
listrik dalam suatu rangkaian Elektronika (V=I R). Jenis Resistor yang digunakan disini adalah Fixed Resistor, dimana merupakan resistor dengan nilai tetap terdiri
dari film tipis karbon yang diendapkan subtrat isolator kemudian
dipotong berbentuk spiral. Keuntungan jenis fixed resistor ini dapat
menghasilkan resistor dengan toleransi yang lebih rendah.
Spesifikasi
2. Kapasitor
Nilai kapasitor (104J) : 10 * 10^4 pF = 10^5 pF = 100nF; toleransi 5% = ± 95nF sampai 105nF
Kapasitor adalah komponen elektronika pasif yang dapat menyimpan muatan listrik dalam waktu sementara.
Cara menghitung nilai kapasitor :
1. Masukan 2 angka pertama langsung untuk nilai kapasitor.
2. Angka ke-3 berfungsi sebagai perpangkatan (10^n) nilai kapasitor.
3. Satuan kapasitor dalam piko farad.
4. Huruf terakhir menyatakan nilai toleransi dari kapasitor.
Daftar nilai toleransi kapasitor :
B = 0.10pF
C = 0.25pF
D = 0.5pF
E = 0.5%
F = 1%
G = 2%
H = 3%
J = 5%
K = 10%
M = 20%
Z = + 80% dan -20%
Spesifikasi
3. Op-Amp LM741Op-Amp
adalah salah satu dari bentuk IC Linear yang berfungsi sebagai Penguat
Sinyal listrik. Sebuah Op-Amp terdiri dari beberapa Transistor, Dioda,
Resistor dan Kapasitor yang terinterkoneksi dan terintegrasi sehingga
memungkinkannya untuk menghasilkan Gain (penguatan) yang tinggi pada
rentang frekuensi yang luas. Dalam bahasa Indonesia, Op-Amp atau
Operational Amplifier sering disebut juga dengan Penguat Operasional.
Konfigurasi PIN LM741
Spesifikasi:
4. Dasar teori[kembali]
Adapun
rangkaian HPF +20dB/dec adalah seperti pada gambar 226. Dari rangkaian
terlihat bahwa sinyal input diserikan dengan kapasitor C, sehingga
sinyal input yang berfrekuensi diatas frekuensi cut-off akan dilewatkan
dan sebaliknya dibawah frekuensi cut-off akan diredam atau dilemahkan.
Pelemahan terjadi karena reaktansi XC akan semakin besar apabila
frekuensi semakin kecil seperti hubungan berikut.
Apabila
sinyal input semakin diperbesar frekuensi-nya maka tegangan di titik A
dari gambar rangkaian HPF +20 dB/dec akan semakin besar atau mendekati
besarnya Vi (ACL ≈ 1).
Rangkaian
gambar 226 pada dasarnya adalah rangkaian amplifier karena memakai
feedback negatif tetapi rangkaian filter ACL –nya sama dengan satu (
Acl ≈1, butterworth filter). Dengan tegangan input Vi maka tegangan di
titik A adalah:
Misalkan memakai op-amp ideal maka Ed=0 sehingga Vo = VA
Jadi,
Rangkaian penguat inverting adalah
rangkaian elektronika yang berfungsi untuk memperkuat dan membalik
polaritas sinyal masukan. Rangkaian penguat inverting menggunakan IC
yang sering dipakai dan mudah dicari yaitu IC OpAmp LM741. Keluaran
sensor dan tranduser pada umumnya mempunyai tegangan yang sangat kecil
hingga mikro volt, sehingga diperlukan penguat dengan impedansi masukan
rendah. Rangkaian penguat inverting merupakan rangkaian penguat pembalik
dengan impedansi masukan sangat rendah. Rangkaian penguat inverting
akan menerima arus atau tegangan dari tranduser sangat kecil dan akan
membangkitkan arus atau tegangan yang lebih besar. Rangkaian dasar
penguat inverting adalah seperti yang ditunjukkan pada gambar 1, dimana
sinyal masukannya dibuat melalui input inverting. Rangkaian ini adalah
pengubah dari arus menjadi tegangan dan digerakkan oleh sumber tegangan
dan bukan sumber arus. Tahanan sumber R1, bagian umpan baliknya berubah
dan beberapa sifat umpan balik juga berubah.
5. Percobaan[kembali]
- Buka aplikasi proteus
- Pilih komponen yang dibutuhkan untuk rangkaian.
- Rangkai setiap komponen menjadi rangkaian sesuai gambar
- Jalankan simulasi rangkaian.
Video Simulasi
No comments:
Post a Comment