Cari Blog ini

Sub bab 4.15
 
 


 

1. Pendahuluan[kembali]

Transistor adalah komponen semikonduktor yang memiliki berbagai macam fungsi seperti sebagai penguat, pengendali, penyearah, osilator, modulator dan lain sebagainya. Transistor merupakan salah satu komponen semikonduktor yang paling banyak ditemukan dalam rangkaian-rangkaian elektronika. Boleh dikatakan bahwa hampir semua perangkat elektronik menggunakan Transistor untuk berbagai kebutuhan dalam rangkaiannya. Perangkat-perangkat elektronik yang dimaksud tersebut seperti Televisi, Komputer, Ponsel, Audio Amplifier, Audio Player, Video Player, konsol Game, Power Supply dan lain-lainnya. Transisor terbagi dua. yaitu NPN Transistor dan PNP Transistor. pada sub bab ini yang akan dibahasa adalah PNP Transistor.

 

2. Tujuan[kembali] 

   a). Mengetahui apa itu PNP Transistor

   b). Mampu membuat rangkaian PNP Transistor

   c). Mampu menghitung arus, tegangan, dan hambatan pada masing-masing komponen

   d). Mengetahui fungsi dari PNP Transistor

 

 

3. Alat dan bahan kembali] 

ALAT

  • Program Proteus

 proteus adalah sebuah software untuk mendesain PCB yang dilengkapi dengan simulasi pcpice pada level skematik sebelum rangkaian skematik diupgrade ke PCB  sehingga sebelum PCB nya dicetak kita akan tahu apakah PCB yang akan dicetak sudah benar atau belum. 

BAHAN

  •  PNP Transistor

 

 

 


 

  gambar 1. Contoh PNP Transistor

 

 

 


 gambar 2. PNP Transistor di proteus 

 

 PNP Transistor berfungsi mengalirkan arus positif menuju ke kolektor. Transistor PNP menerima tegangan positif ke terminal emitor dan tegangan negatif di terminal basis( atau lebih tepatnya lebih tinggi tegangan  negatif atau  lebih rendah daripada yang dimasukkan terminal emitor).

 

  •  Resistor




     gambar 3. Contoh Resistor  



                        

   gambar 4. Contoh Resistor di proteus


Resistor merupakan komponen elektronik yang memiliki  dua pin dan didesain untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik. Resistor mempunyai nilai resistansi ( tahanan)  tertentu yang dapat memproduksi tegangan listrik diantara  kedua pin dimana nilai tegangan terhadap resistensi tersebut berbanding lurus dengan arus yang mengalir, berdasarkan persamaan hukum ohm;

 V = I . R
Resistor digunakan sebagai bagian dari rangkaian elektronik, dan merupakan komponen yang paling sering      diginakan. resistor dapat dibuat dari bermacam-macam komponen dan film,bahkan kawat resistansi ( kawat      yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel-kromium).                                                                       


Cara menghitung nilai resistansi resistor dengan gelang warna;                                                                            

1. Masukkan angka langsung dari kode warna gelang pertama
2.Masukkan angka langsung dari kode warna gelang kedua
3.Masukkan angka langsung dari kode warna gelang ketiga
4.Masukkan jumlah nol dari kode warna gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10(10^n).
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                     



  • Baterai





Gambar 5. Contoh baterai









 Gambar 6. Contoh baterai di proteus


 Baterai ( Battery) adalah sebuah alat yang dapat merubah energi kimia yang disimpannya menjadi energi listrik yang dapat digunakan oleh suatu perangkat elektronik. hampir semia perangkat eletronik yang portabel seperti handphone, laptop, senter, ataupun remote control menggunakan baterai sebagai sumber listriknya. Dengan adanya baterai, kita tidak perlu menyambungkan kabel litrik untuk dapat mengaktifkan perangkat elektronik kita sehingga dapat dengan mudah dibawa kemana-mana. Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menemui dua jenis baterai yaitu baterai yang hanya dapat dipakai sekali saja ( single use ) dan baterai yang di isi ulang (rechargeable).

  •  Ground


 


 Gambar 7. Ground di proteus

 Ground adalah titik yang dianggap sebagai titik kembalinya arus listrik  arus searah atau titik kembalinya sinyal bolak-balik atau titik patokan ( referensi ) dari berbagai titik tegangan dan sinyal listrik di dalam rangkaian elektronika. Arti ground = bumi, sedangkan grounding = pembumian, dalam arti sebenarnya adalah titik di bumi di mana secara listrik berhubungan / bertemu dengan mata air tanah ( mata air tanah ).

    

 

4. Dasar Teori [kembali] 

   Analisis sejauh ini telah dibatasi sepenuhnya untuk transisitor npn untuk memastikan bahwa analisis awal dari konfigurasi dasar sejelas mungkin dan tidak rumit dengan beralih antar jenis transisitor. Untungnya,analisis transisitor npn. level IB pertama-tama mencegah penambangan, diikuti oleh penerapan hubungan transistor yang sesuai untuk menentukan daftar jumlah yang tidak diketahui. Bahkan ,satu-satunya perbedaan antara persamaan hasil untuk jaringan di mana transistor npn telah digantikan pnp. Transistor adalah tanda yang terkait dengan jumlah tertentu. seperti dicatat dalam gambar 4.63, notasi rangkap dua berlanjut seperti  biasnaya didefinisikan. Namun, arah saat ini telah terbalik untuk mencerminkan arah konstruksi yang sebenarnya. menggunakan polaritas yang ditentukan  pada gambar 4.63, VBE dan VCE akan menjadi jumlah negatif.  menerapkan hubungan tegangan kirchoff ke loop basis-emitor akan menghasilkan persamaan berikut untuk jaringan 4.63

 



 


 

 Persaman yang dihasilkan memiliki format yang sama dengan persaman. tetapi tanda di depan setiap istilah di sebelah kanan tanda sma dengan telah berubah. karena VCC akan lebih besarnya istilah berikutnya, tegangan VCE akan memiliki tanda negatif, seperti disebutkan dalam paragraf sebelumnya.

 

 



 

 

 

 

 


 

 

 

 

 

5. Percobaan [kembali] 

 a). Prosedur percobaan

  • Untuk membuat rangkaian ini, pertama, siapkan semua alat dan bahan yang bersangkutan, di ambil dari library proteus
  • Letakkan semua alat dan bahan sesuai dengan posisi dimana alat dan bahan terletak.
  • Tepatkan posisi letak nya dengan gambar rangkaian
  • Selanjutnya, hubungkan semua alat dan bahan menjadi suatu rangkaian yang utuh

 b) prinsip kerja

 

 


 

 

 

video simulasi
 
 
 
 
rangkaian 4.15.1
 
 
 

 rangkaian 4.15.2
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

6. Download file [kembali]

 download file rangkaian  pertama [klik disini]

 download file rangkaian  kedua [klik disini]


 

 



          BAHAN PRESENTASI UNTUK MATA KULIAH

   TEKNIK ELEKTRO





 


 

 

 

 

 

 

 

Oleh :
AHMAD FADIL DENDRA
2310953019



Dosen Pengampu :
Darwison, M.T.



Darwison, 2010, ”TEORI, SIMULASI DAN APLIKASI ELEKTRONIKA”,
Jilid 1, ISBN: 978-602-9081-10-7, CV Ferila, Padang
Darwison, 2010, ”TEORI, SIMULASI DAN APLIKASI ELEKTRONIKA”,
Jilid 2,  ISBN: 978-602-9081-10-8, CV Ferila, Padang
Ian R. Sinclair and John Dunton, Practical Electronics Handbook, Newness, 2007
Jimmie J. Cathey, Theory and Problems of Electronic Device and Circuit, McGraw Hill, 2002
John M. Hughes, Practical Electronics: Components and Techniques, O’Reilly Media, 2016
Keith Brindley, Starting Electronics, Newness 3rd Edition, 2005
Robert L. Boylestad and Louis Nashelsky, Electronic Devices and Circuit Theory, Pearson, 2013

Sub bab 3.4
 
 

 1. Pendahuluan[kembali]

Transistor merupakan komponen semikonduktor yang berfungsi sebagai pengendali arus listrik, osilator,dan sebagainya.
 Transistor dapat ditemui di berbagai alat elektronik seperti komputer,
handphone, televisi dan alat elektronik lainnya. Transistor berdasarkan jenis konfigurasinya terbagi tiga yaitu
common base, common emitter, dan common colector. Tapi pada kali ini akan membahas penguat arus common base

 

 

2. Tujuan [kembali]

 

  • Mengetahui apa itu konfigurasi common-base pada transistor
  • Mengetahui cara kerja konfigurasi common-base pada transistor
  • Membuat suatu rangkaian dengan trasistor konfigurasi common-base

 

3. Alat dan bahan [kembali]

        Alat

  a). Voltmeter




DC Voltmeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur besar tengangan pada suatu komponen. Cara pemakaiannya adalah dengan memparalelkan kaki2 Voltmeter dengan komponen yang akan diuji tegangannya.

 
 
b) baterai

Baterai (Battery) adalah sebuah sumber energi yang dapat merubah energi kimia yang disimpannya menjadi energi listrik yang dapat digunakan seperti perangkat elektronik.





                                                                                 gambar baterai pada aplikasi  proteus

                                                                                               gambar baterai asli



         Bahan

a). Transistor PNP


 

                                                                                        gambar transistor PNP

 Transistor pnp adalah transistor yang menggunakan arus kecil dan tegangan negatif pada kaki basis-nya untuk mengendalikan aliran arus dan tegangan dari emiter ke kolektor

 

 b). Transistor NPN

 


 


                                                                                          gambar transistor NPN

 Transistor npn adalah transistor yang menggunakan arus kecil dan tegangan positif pada kaki basis-nya untuk mengendalikan aliran arus dan tegangan dari emiter ke kolektor.

 

 

 c). Resistor

 Resistor atau hambatan adalah salah satu komponen elektronika yang memiliki nilai hambatan tertentu, dimana hambatan ini akan menghambat arus listrik yang mengalir melaluinya.

 

 

 


                                                                               
gambar resistor pada aplikasi proteus

 


                                                                                              gambar resistor asli

 

 

 

 

4. Dasar teori [kembali] 

Common-base configuration atau konfigurasi common base merupakan salah satu konfigurasi transistor yang digunakan pada rangkaian elektronika. Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.6 untuk transistor pnp dan npn dalam konfigurasi common-base. Terminologi ini didasarkan pada fakta bahwa basis untuk kedua sisi input dan output dari konfigurasi, dan biasanya merupakan terminal yang paling dekat dengan potensial ground. Aliran (lubang) konvensional akan digunakan untuk menunjukkan arah arus, dan semua simbol elektronik akan memiliki panah yang mengikuti konvensi ini. Panah pada simbol dioda menunjukkan arah konduksi arus konvensional.

 

 

 

Pada FIG. 3.6, arah arus yang ditampilkan didasarkan pada aliran konvensional. Dalam setiap kasus, persamaan IE = IC + IB berlaku. Bias, atau sumber tegangan, diterapkan dengan cara yang menetapkan arus ke arah yang ditunjukkan untuk setiap cabang. Untuk menentukan arah aliran arus, kita dapat membandingkan polaritas VEE dengan arah IE dan polaritas VCC dengan arah IC. Panah pada simbol grafik menentukan arah arus emitor (aliran konvensional) melalui perangkat.












Set input untuk penguat common-base seperti yang ditunjukkan pada FIG. 3.7 adalah arus input (IE), tegangan input (VBE) dan berbagai tingkatan tegangan output (VCB).
 
 
 
 
 

 
FIG. 3.8 menggambarkan hubungan antara arus output (IC) dan tegangan output (VCB) pada berbagai tingkat arus input (IE). Pada grafik tersebut dibagi menjadi tiga daerah utama: aktif, cutoff, dan saturasi. Kurva pada FIG. 3.8 dengan jelas menunjukkan bahwa perkiraan pertama hubungan antara IE dan IC di daerah aktif diberikan oleh






Daerah cutoff didefinisikan sebagai daerah tempat kolektor saat ini adalah 0 A, seperti yang terlihat pada FIG. 3.8. Selain itu: Di daerah cutoff, persimpangan basis-emitor dan kolektor-basis dari transistor adalah keduanya bias terbalik.

Daerah saturasi didefinisikan sebagai wilayah karakteristik di sebelah kiri VCB = 0 V. Skala horizontal di daerah ini diperluas untuk menunjukkan dengan jelas perubahan karakteristik yang dramatis di daerah ini. Perhatikan peningkatan eksponensial dalam arus kolektor saat tegangan VCB meningkat menuju 0 V. Di daerah saturasi, sambungan basis-emitor dan kolektor-basis dibias maju.

Karakteristik input dari FIG. 3.7 menunjukkan bahwa untuk nilai tegangan kolektor tetap (VCB), ketika tegangan basis-ke-emitor meningkat, arus emitor meningkat sedemikian rupa menyerupai karakteristik dioda. Saat transistor dalam keadaan "on", tegangan basis-ke-emitor akan diasumsikan sebagai berikut:


 

 

 

 

 Dengan kata lain pengaruh variasi akibat VCB dan kemiringan karakteristik input akan diabaikan seperti pada FIG. 3.10 berikut:
 

 

 

Alpha

  •  Mode DC

    Dalam mode DC, ada hubungan antara IC dan IE , yang ditentukan oleh alpha. Persamaan untuk alpha adalah sebagai berikut:  

 
        Alpha biasanya memanjang dari 0,90 hingga 0,998, dengan sebagian besar nilai mendekati kisaran tertinggi. maka persamaannya menjadi 



 

  •  Mode AC
        Ketika titik operasi bergerak sepanjang kurva karakteristik dalam situasi AC, alpha AC ditentukan sebagai berikut:

 

 


 

          AC alpha juga dikenal sebagai faktor amplifikasi, hubung singkat, dan common-base.

 Biasing

 Bias yang tepat dari konfigurasi common-base di daerah aktif dapat ditentukan dengan cepat menggunakan perkiraan IC = IE dan dengan asumsi untuk saat ini IB = 0 mA. Hasilnya adalah konfigurasi pada FIG. 3.11 untuk transistor pnp. Panah simbol menentukan arah aliran konvensional untuk IE = IC. Pasokan dc kemudian dimasukkan dengan polaritas yang akan mendukung arah arus yang dihasilkan. Untuk transistor npn polaritasnya akan dibalik.

 

 

 


 

 

 

 

 

5. Percobaan  [kembali]

 a). Prosedur percobaan

  • Untuk membuat rangkaian ini, pertama, siapkan semua alat dan bahan yang bersangkutan, di ambil dari library proteus
  • Letakkan semua alat dan bahan sesuai dengan posisi dimana alat dan bahan terletak.
  • Tepatkan posisi letak nya dengan gambar rangkaian
  • Selanjutnya, hubungkan semua alat dan bahan menjadi suatu rangkaian yang utuh

 b) prinsip kerja

pada gambar 3.6 terdapat input dan output. input berasal dari emittor sedangkan output berasal dari colector


 pada gambar 3.9 seperti gambar 3.6 tetapi pada emittor alirannya  diputuskan sehingga nilai IE= 0

 

 

 


 pada gambar 3.11  memilki Voltmeter dan Amperemeter. saat rangkaian ini dijalankan terlihat bahwa pada voltmeter memiliki tegangan yang sangat besar sedangkan pada amperemeter memiliki arus yang sangat kecil. sehinga konfigurasi ini hanya bisa digunakan sebagai  penguat tegangan

 





c) Video simulasi
 

 


Rangkaian 3.6







Rangkaian 3.9






Rangkaian 3.11

 

6. Download file [kembali]

 download file rangkaian 3.6  [klik disini]

 download file rangkaian 3.9 [klik disini]
 
 download file rangkaian  3.11 [klik disini]



          BAHAN PRESENTASI UNTUK MATA KULIAH     TEKNIK ELEKTRO                 Oleh : AHMAD FADIL DENDRA 2310953019 Dosen Pengampu : Darwis...